TENTANG KAMI

Mahasiswa Pecinta Alam Langlangbuana (MAPELLA), adalah organisasi pecinta alam yang berada di bawah naungan Universitas Langlangbuana, Yayasan Pendidikan Bhrata Bhakti Polda Jabar. Secara resmi, organisasi yang pada awal pendirian bernama PALB (Pecinta Alam Langlangbuana) ini, disahkan melalui Surat Keputusan Rektor Unla (saat itu dijabat oleh alm. Brigjen Pol. Purn. Drs. Soebroto) pada tanggal 28 Agustus 1988.
Dalam proses lahirnya MAPELLA, konsep mengenai aturan dan kelengkapan organisasi lainnya, disiapkan oleh tujuh orang Pendiri yang berasal dari fakultas-fakultas yang berbeda:
1. Ir. Drs. Sani Salura
2. Drs. Eddy Cahyana Lesmana
3. Iwan Dhani
4. (Alm.) Dadang K.
5. Mansur Nasri, S.IP
6. Ir. Asep Yahya
7. (Alm.) Nana S., SH

Ketujuh orang pendiri tersebut, juga bertindak sebagai anggota organik (Ketua Mapella dan staff/Dewan Pengurus) pertama, hingga melahirkan beberapa angkatan baru. Selama proses pembentukan dan pendidikan dasar pertama, sebelumnya Dewan Pendiri telah membentuk PELOPOR, yang merupakan kepanjangan tangan dari Pendiri dalam melaksanakan roda organisasi untuk pertama kali, hingga terbentuknya angkatan-angkatan baru. Selama kurang lebih tiga angkatan awal Mapella, Pendiri dan Pelopor secara bersama-sama dengan angggota lainnya secara aktif melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) dan kegiatan pendidikan serta pengkaderan lainnya.

MAPELLA adalah organisasi yang bermediakan alam sebagai objek latihan dan pengembangan diri. Melalui kegiatan yang berbasiskan alam, anggota MAPELLA menempa diri untuk menimba ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Seperti organisasi lainnya, MAPELLA juga memiliki fungsi sebagai “Laboratorium Kepemimpinan”. Organisasi ini memiliki sistem pembinaan berjenjang yang wajib ditempuh seluruh anggotanya, yaitu PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLATSAR), PROGRAM PEMBINAAN ANGGOTA MUDA DAN PENGEMBARAAN, serta KURSUS PELATIH (SUSPLAT).

DIKLATSAR. Adalah sebuah proses awal penerimaan calon anggota melalui sebuah program yang memanfaatkan media alam (tebing, sungai, hutan, dan gunung) sebagai ajang berlatih bagi calon “petualang-petualang” muda. Mereka digembleng dalam medan hutan-gunung dengan berbagai variasi tingkat kesulitan dan jarak tempuh. Tempaan mental dan fisik bagi calon anggota melalui DIKLATSAR dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan anggota yang mencintai organisasinya, disiplin, beretika, tangguh, memiliki soliditas dan solidaritas yang tinggi.

PROGRAM POLA PEMBINAAN. Adalah proses pembinaan bagi Anggota Muda MAPELLA yang baru menempuh DIKLATSAR. Dalam program ini diberikan materi-materi kepecintalaman yang merupakan pengembangan dari materi dasar yang diberikan dalam DIKLATSAR. Materi yang disampaikan dalam program pola pembinaan, merupakan variasi antara Teori, Simulasi, dan Praktek. Tujuan yang ingin dicapai melalui program pola pembinaan, yaitu terbentuknya peningkatan ilmu dan pengetahuan kepecintalaman dan keorganisasian.

PROGRAM PENGEMBARAN. Adalah program pembinaan tahap kedua setelah melalui tahapan POLA PEMBINAAN. Materi yang diberikan dalam program ini, diantaranya adalah Manajemen Pengembaraan, Metodologi Penulisan Karya Ilmiah, Teknik Observasi dan Wawancara, Sosiologi. Pemberian materi ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman Anggota Muda yang sebelumnya telah mengembangkan kemampuan dasar petualangan. Materi-materi yang diberikan dalam Program

Pengembaraan diberikan dengan tujuan membentuk cara berpikir Anggota Muda ke arah ilmiah.
Karena mereka akan diterjunkan dalam medan operasi yang sebenarnya, baik hutan-gunung, sungai, tebing, maupun pantai, yang kan menjadi wilayah petualangan dan penelitian mengenai berbagai persoalan lingkungan/alam. Anggota Muda yang dinyatakan lulus dalam PROGRAM PENGEMBARAAN berhak menyandang SLAYER ORANYE, sebagai simbol peningkatan jenjang dan kualifikasi sebagai personil yang telah mendapatkan pengalaman dalam memenej secara mandiri (anggota Tim Pengembaraan beserta tugas dan fungsinya) dalam sebuah program latihan dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap pengakhiran dengan cara-yang terorganisir.

KURSUS PELATIH (SUSPLAT). Program ini dilaksanakan menjelang tahap persiapan DIKLATSAR. Mereka yang telah menyandang SLAYER ORANYE (telah mengikuti Program Pengembaraan), berhak mengikuti SUSPLAT. Para peserta SUSPLAT dididik dan dilatih agar memiliki kecakapan sebagai pelatih (diantaranya memiliki didaktik-metodik kepelatihan, memiliki jiwa kepemimpinan, dan mampu mengelola program DIKLATSAR dalam satuan KOMANDO LATIHAN. Melalui SUSPLAT, tujuan yang ingin dicapai adalah terbentuknya profesionalisme seorang anggota sebagai bagian dari KOMANDO LATIHAN DIKLATSAR MAPELLA. Di samping itu, terbentuknya personil yang memiliki kemampuan manajerial, kemampuan komunikasi, penguasaan materi, disamping tentunya memiliki pengetahuan kepecintalaman.

Peserta SUSPLAT yang dinyatakan lulus, berhak memperoleh NOMOR REGISTRASI PERSONIL/NRP sebagai simbol dari telah tercapainya “KEANGGOTAAN PENUH” yang secara otomatis menghilangkan status sebagai “ANGGOTA MUDA”. Anggota Penuh, berhak menjabat sebagai Komandan Latihan atau staf Komando Latihan lainnya dalam DIKLATSAR MAPELLA serta berhak menduduki jabatan organik.
Sebagai wadah tempat beraktifitasnya para peminat petualangan dan pecinta lingkungan), MAPELLA juga memiliki misi kemanusiaan dalam bidang Penanggulangan Bencana dan Search and Rescue (SAR/Pencarian dan Pertolongan). Sejak tahun-tahun awal berjalannya organisasi MAPELLA, pada tahun 1993 MAPELLA mulai menerjunkan personilnya dalam sebuah misi SAR di Gunung Gede Kabupaten Sukabumi.

Hingga akhirnya pada tahun 1999, MAPELLA bahkan bertindak sebagai koordinator sebuah misi penanggulangan bencana alam terbesar pertama yang dilaksanakan oleh KBPA-BR/Keluarga Besar Pecinta Alam Bandung Raya (sekarang menjadi Forum Komunikasi/FK-KBPA-BR) dimana saat itu MAPELLA menjadi organisasi yang bertindak sebagai Koordinator KBPA-BR, yang mengkoordinir lebih dari 150 organisasi pecinta alam tingkat Umum, SLTA, dan Perguruan Tinggi yang tersebar di Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.


Misi FK-KBPA-BR ketika itu adalah “Solidaritas untuk Bencana Alam Bengkulu” dengan melaksanakan program penggalangan dana, pendistribusian bantuan berupa barang, dan menerjunkan personil ke lokasi bencana untuk membantu korban bencana gempa tektonik yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan merusak sarana infrastruktur Kota Bengkulu dan sekitarnya itu.

Selama menjalankan misi dalam FK-KBPA-BR, Mapella menjadi titik sentral pelaksanaan program latihan, silaturahmi, dan kegiatan kemanusiaan, yang dilaksanakan oleh para anggotanya.
Hakikat dari seluruh proses pendidikan dan pembinaan dalam organisasi MAPELLA adalah terciptanya silaturahmi yang kekal diantara anggota karena status keanggotaan seumur hidup sesuai AD/ART MAPELLA. Dan posisi MAPELLA sebagai bagian pendorong terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan dan sesama manusia, memiliki daya intelektual tinggi yang ditunjang dengan pengalaman selama proses pembinaan, dan memiliki jiwa Nasionalisme (Pancasilais) dan siap diterjunkan dalam “Medan Operasi” yang sebenarnya, yaitu saat mereka terjun dalam kehidupan sosial yang nyata. Dimana, mereka berkiprah sebagai pengisi pembangunan di segala bidang.

Mapella-Unla
Jl. Karapitan 116 Bandung, Telp 022-4208184
Website: mapella-unla.org – unla.ac.id
FB Group: mapella-unla@group